Jumat, 05 Juni 2015

Sejarah Dunia - Bagian 2: Kedatangan Kaum Pertama (First Men)

Pada Zaman Fajar (Dawn Age), bagian selatan Westeros dan barat daya Essos masih menyatu, dan melalui jalur darat inilah, antara delapan ribu hingga dua belas ribu tahun yang lalu, sekelompok bangsa dari Essos menyeberang ke Westeros.  Bangsa ini disebut Kaum Pertama (First Men).Tidak jelas mengapa mereka meninggalkan Essos. Kaum Pertama ini datang dalam jumlah ribuan dan seiring waktu, dari selatan, mereka semakin menyebar ke daerah-daerah lainnya di Westeros. Dalam waktu puluhan hingga ratusan tahun, mereka telah menyebar hingga ke bagian utara Westeros.

Berbeda dengan anak-anak rimba (children of the forest), Kaum Pertama mampu bercocok tanam dan membangun rumah, sehingga mereka menebangi pepohonan untuk mengambil kayunya, termasuk menebangi pohon weirwood. Tindakan ini membuat anak-anak rimba marah dan menyerang Kaum Pertama, memicu peperangan selama ratusan tahun. Kaum Pertama memiliki beberapa keunggulan di banding anak-anak rimba, mereka memiliki senjata dan zirah perunggu yang lebih kuat daripada senjata obsidian, selain itu mereka juga secara fisik lebih kuat.
Kaum Pertama hendak bertempur
Para pemburu di kalangan anak-anak rimba, yang disebut para penari hutan (wood dancer) menjadi prajurit utama dalam pasukan anak-anak rimba. Para peramal hijau (greenseer) juga membantu dengan mengerahkan hewan-hewan buas (seperti direwolf, beruang salju, singa gua, elang, mammoth, ular, dll) dan pohon-pohon untuk menyerang Kaum Pertama. Namun semua usaha ini terbukti tidak mampu mengalahkan segala keunggulan Kaum Pertama.

Merasa putus asa, para peramal hijau berkumpul di Moat Cailin dan menggunakan suatu sihir. Mereka menciptakan banjir besar yang menenggelamkan daratan yang menyambungkan Westeros dan Essos, membuat kedua benua ini terpisah sejak itu. Daerah itu pun kemudian disebut Broken Arm. Selain itu, sihir para peramal hijau juga mengubah wilayah the Neck menjadi rawa-rawa. Banyak orang yang meragukan kebenaran legenda ini dan berpendapat bahwa Broken Aram dan the Neck adalah hasil fenomena alam.

Sementara itu peperangan antara anak-anak rimba dan Kaum Pertama terus berlangsung hingga akhirnya kedua pihak menyadari bahwa sudah saatnya berdamai, maka disepakati suatu perjanjian damai di pulau kecil di Gods Eye. Dalam Perjanjian damai (the Pact) tersebut, Kaum Pertama berhak menghuni seluruh wilayah Westeros (kecuali hutan rimba) namun harus berjanji tidak akan lagi menebangi pohon weirwood. Semua pohon weirwood di pulau tempat Perjanjian itu disepakati kemudian diukir dengan wajah dewa lama (old gods) agar para dewa dapat ikut mengawasi Perjanjian tersebut, dengan demikian pulau itu disebut Pulau Wajah (Isle of Faces). Selain itu, dibentuk pula ordo orang hijau (order of green men) untuk mengurus pepohonan weirwood dan menjaga pulau tersebut.
Perjanjian damai antara Kaum Pertama dan anak-anak rimba
Dengan adanya Perjanjian ini, Zaman Fajar pun mendekati akhirnya dan berlanjut dengan Zaman Pahlawan (Age of Heroes)

Setelah ribuan tahun berlalu tidak diketahui apakah orang hijau masih ada di pulau dan menjalankan tugas mereka. Ada beberapa laporan dari sejumlah lord di Riverland yang mengaku pernah melihat penampakan orang hijau di pulau itu. Konon orang hijau memiliki tanduk dan berkulit hijau gelap. Ada yang menduga bahwa warna hijau itu bukanlah warna kulit, melainkan warna pakaian yang mereka kenakan sedangkan tanduk adalah hiasan kepala yang meraka pakai.

Sementara itu mengenai tradisi Kaum Pertama. Ketika datang ke Westeros, mereka memiliki agama dan dewa-dewa sendiri namun seiring waktu mereka mengadopsi agama anak-anak rimba dan menyembah dewa lama. Pepohonan weirwood yang dulu mereka tebangi kini mereka sembah.

Tradisi yang dipegang oleh Kaum Pertama adalah hukum keramah-tamahan, yaitu bahwa tamu yang telah menkonsumsi makanan dan minuman tuan rumah harus dilindungi. Selain itu, Kaum Pertama punya kebiasaan bahwa orang yang memberi vonis hukuman mati harus membunuh langsung sang terdakwa.

Kaum Pertama pada masa dahulu juga pernah memiliki tradisi ritual kurban manusia untuk para dewa lama. Tradisi berdarah ini berlangsung hingga lima abad sebelum Perang Lima Raja (War of the Five Kings).

2 komentar: