Jumat, 05 Juni 2015

Sejarah Dunia - Bagian 4: Malam Panjang (Long Night)

Selama Zaman Pahlawan (Age of Heroes), Kaum Pertama (First Men) lebih sering bertikai antara sesama mereka hingga akhirnya muncul bahaya yang mengancam mereka semua, suatu peristiwa yang disebut Malam Panjang (Long Night). Sekitar delapan ribu tahun sebelum penaklukan Westeros oleh Aegon Targaryen, terjadi musim dingin yang berlangsung berpuluh-puluh tahun, bahkan konon banyak orang yang sejak lahir hingga mati berada dalam musim dingin. Saking ganasnya musim dingin ini, legenda menyebutkan bahwa banyak orang yang tidak pernah melihat cahaya matahari.

Dampak musim dingin ini begitu mengerikan. Dalam kondisi yang paling sulit, para orang tua dan orang lemah di Utara (the North) akan pergi berburu namun mereka tahun bahwa mereka tidak akan kembali, ini dilakukan agar orang-orang yang lebih muda dan kuat punya lebih banyak makanan untuk bertahan hidup.

Ada pula sesuatu yang lebih menakutkan lagi, yaitu sosok makhluk yang disebut Makhluk Lain (the Other) atau disebut juga Pejalan Putih (White Walker). Mereka datang dari Negeri Musim Dingin Abadi (Land of Always Winter) dan ingin memusnahkan segala cahaya dan kehangatan, mereka membawa serta kedinginan dan kegelapan. Makhluk Lain ini mampu membangkitkan makhluk-makhluk yang telah mati seperti manusia dan kuda untuk bertarung atas perintah mereka. Makhluk Lain menunggangi mayat kuda yang telah dibangkitkan, selain itu, mereka juga menunggangi laba-laba es raksasa. Senjata Makhluk Lain juga amat kuat karena mampu langsung menghancurkan segala benda yang diserangnya. Di hadapan pasukan Makhluk Lain dan mayat hidup (wight) ini, Kaum Pertama tidak mampu memberikan banyak perlawanan.
Para Makhluk Lain menaiki kuda mayat hidup dan laba--laba es raksasa
Malam Panjang terus berlangsung hingga seseorang dari Utara yang disebut pahlawan terakhir (last hero) berniat menghentikannya dengan meminta bantuan anak-anak rimba (children of the forest). Bersama sejumlah kawannya, ia berangkat namun satu demi satu rekannya pergi atau tewas akibat raksasa, mayat hidup, atau Makhluk Lain. Pada akhirnya ia berhasil menemui anak-anak rimba, dan berkat mereka, kelompok Garda Malam (Night's Watch) yang dibentuk Kaum Pertama mulai berjuang melawan Makhluk Lain. Dalam peristiwa yang disebut Pertempuran demi Fajar (Battle for the Dawn), mereka berhasil mengusir para Makhluk Lain ke tempat asalnya menggunakan obsidian (kaca naga/dragonglass) yang ternyata mampu membunuh makhluk Lain. Akhirnya musim dingin pun berhenti. Untuk mencegah kedatangan kembali Makhluk Lain, Kaum Pertama membangun Tembok raksasa (the Wall) serta menugaskan Garda Malam menjaga Tembok itu.

Malam Panjang paling berpengaruh di Westeros namun peristiwa ini juga terasa di Essos. Dalam legenda bangsa Rhoynar, sungai Rhoyne pernah membeku dan menyusut hingga ke selatan sejauh Selhoru. Bangsa Rhoynar percaya bahwa peristiwa ini berakhir setelah seorang pahlawan meyakinkan anak-anak dari dewi utama bangsa Rhoynar, Bunda Rhoyne (Mother Rhoyne), termasuk Raja Kepiting (Crab King) dan Lelaki Tua dari Sungai (Old man of the Rier), untuk berhenti bertikai dan bersama-sama bernyanyi demi membawa kembali kehangatan ke dunia.

Di Asshai, ada legenda bahwa peristiwa ini dihentikan oleh seorang pahlawan bernama Azor Ahai. Sang pahlawan berjuang melawan kegelapan menggunakan pedang merah yang ia tempa sendiri. Pada masa ini kota Ghis Lama baru mulai membentuk kekaisarannya. Para pengikut R'hllor (Dewa Cahaya) percaya bahwa kelak Malam Panjang akan terjadi lagi dan Azor Ahai pun akan muncul kembali.

Di Yi Ti, penduduknya punya cerita bahwa matahari pernah menghilang dari bumi dalam waktu lama karena merasa malu akan sesuatu hal. Peristiwa ini berhenti oleh tindakan seorang perempuan dengan ekor monyet.
Pertempuran demi Fajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar