Kamis, 11 Juni 2015

Sejarah Dunia - Bagian 6: Kebangkitan Valyria

Di sebuah semenanjung besar yang disebut Semenanjung Valyria (Valyrian Peninsula) di sebelah barat Ghiscar, terdapat rangkaian pegunungan berapi yang disebut Empat Belas Api (the Fourteen Flames). Dari tempat inilah muncul satu bangsa yang disebut bangsa Valyria, yang kemudian mampu mengendalikan naga-naga.
Orang Valyria
Asal-usul naga sendiri masih misterius. Bangsa Valyria sendiri percaya bahwa naga berasal dari Empat Belas Api sedangkan orang-orang Valyria adalah keturunan para naga ini. Sementara itu di kota Qarth, sebelah timur Ghiscar, terdapat legenda bahwa dulunya ada dua bulan di langit, lalu salah satu bulan menetas akibat sinar matahari dan mengeluarkan jutaan naga ke bumi. Berbeda pula di Asshai, di mana legendanya menyebutkan bahwa naga berasal dari suatu tempat misterius yang disebut Bayangan (the Shadow) dan dijinakkan oleh suatu bangsa kuno, yang kemudian membawa para naga ke Valyria dan mengajarkan cara mengendalikan naga kepada bangsa Valyria sebelum akhirnya bangsa kuno ini pun menghilang. Di Westeros sendiri, ada legenda bahwa naga pernah muncul pada masa yang sangat lampau. 

Terlepas dari semua kisah ini, naga diketahui telah ada di berbagai tempat di dunia yang dikenal (the known world) sebelum kejayaan Valyria, karena ditemukan kerangka naga di berbagai tempat, misalnya jauh di Ib di utara Essos dan di Sothoryos, benua sebelah selatan Essos. Namun hanya bangsa Valyria yang mampu mengendalikan para naga. Berpusat di kota Valyria, bangsa Valyria mulai memperluas kekuasaan mereka.
Kota Valyria
Bangsa Valyria terkenal memiliki penampilan yang lebih indah dibanding bangsa-bangsa lain, terutama karena rambut emas-perak serta mata ungu mereka. Ciri fisik ini sering disebutkan sebagai bukti bahwa bangsa Valyria tidak terkait dengan bangsa-bangsa lain, namun para maester di Westeros berpendapat bahwa ciri-ciri ini terjadi secara alami akibat isolasi dalam populasi.

Bangsa Valyria tidak memiliki raja, bentuk negara mereka adalah Persekutuan Tuan Tanah (Freehold) karena semua warga negara yang memiliki tanah berhak memberikan suara. Untuk membantu mengelola negara, para tuan tanah dapat memilih archon dari kalangan mereka sendiri untuk jangka waktu terbatas,

Kebangkitan negara Valyria akhirnya berbenturan dengan Kekaisaran Ghiscar (Ghiscari Empire), yang tidak mau tersaingi oleh pendatang baru ini. Tidak takut dengan naga-naga milik Valyria, Ghiscar nekat melancarkan serangan. Lima kali kali Ghiscar menyerbu kota Valyria dan lima kali pula mereka mengalami kegagalan. Pihak Valyria sendiri akhirnya merasa muak dengan sikap Ghiscar dan memutuskan untuk mengakhiri konflik ini selamanya. Mengerahkan banyak sekali naga, Valyria menyerang kota Ghis Lama (Old Ghis)  dan menghancurkan tempat itu. Dinding-dinding kota yang dibangun Grazdan Yang Agung (Grazdan the Great), piramida besar, kuil, rumah, semuanya musnah dibakar. Tanahnya kemudian ditaburi garam, kapur, dan tengkorak. Banyak sekali orang Ghiscar yang terbunuh, sedangkan yang selamat menjadi budak Valyria.

Dengan hancurnya kota Ghis Lama, wilayah Kekaisaran Ghiscar dicaplok oleh Valyria. Begitu berpengaruhnya kekuasaan Valyria sehingga bahasa Ghiscar lama-lama tergantikan oleh bahasa Valyria.
Orang-orang Ghiscar diperbudak oleh Valyria setelah kehancuran Ghis Lama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar